X ATU3 - MUDAHH BANGETT!!! Inilah Cara Budidaya Ayam Broiler
CARA BUDIDAYA AYAM BROILER


Ayam potong broiler merupakan ras pedaging hasil persilangan bangsa ayam dengan daya produktivitas tinggi terutama dalam memproduksi dagingnya.
Hasil perkawinan silang dengan sistem berkelanjutan menghasilkan genetik yang berkualitas. Banyak yang menganggap ayam broiler sebagai salah satu ternak yang paling ekonomi dengan produksi yang relatif cepat.
Keuntungan yang diraih tentu banyak namun dibayar dengan pemeliharaan yang baik juga. Sebelum mulai beternak, peternak harus mempertimbangkan sebaik-baiknya hal pokok yang diperlukan oleh ayam pedaging dan tata cara pemeliharaanya.
Untuk itu pada kesempatan kali ini, mari kita pahami sama-sama cara beternak ayam potong broiler!

Mengapa Budidaya Ayam Potong Broiler Populer di Indonesia?
Ternak ayam sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan di Indonesia. Sejumlah peternak akan memulainya dari peternakan yang kecil dan kemudian berkembang menjadi besar. Begitu pula ternak ayam potong broiler di Indonesia yang saat ini berkembang cukup pesat.
Periode perkembangan ayam pedaging ras ini terbagi menjadi tiga yaitu periode perintisan (1953-1960) yang menjadi awal mulanya usaha ternak ayam broiler, periode pengembangan (1961-1970), dan periode pertumbuhan (1971-1980)
Periode Perintisan
Pertama, Periode Perintisan dimulai dari tahun 1953 hingga 1960. Dikatakan sebagai periode perintisan karena Ayam broiler pertama kali ada di Indonesia diimpor oleh Gabungan Penggemar Unggas Indonesia (G.A.P.U.S.I) pada tahun 1953-1960. White Leghorn (WL), New Hampshire (NHS), Australorp, hingga Island Red (IR) diimpor guna memenuhi kebutuhan pasar lokal. Setelah diimpor, ayam tersebut dikawin silangkan dengan ayam kampung di Indonesia.
Development Period
Kedua, Periode Pengembangan dimulai dari tahun 1961 hingga 1970. Pada tahun 1967, hasil ayam yang sudah kawin silang memiliki potensi yang cukup baik untuk dijual besar-besaran. Pada akhirnya impor secara komersial pun dilakukan. Hingga Direktorat Jenderal Peternakan dan Kehewanan membuat sebuah program bernama Bimas Ayam.
Program tersebut berguna untuk mengenalkan ayam ras kepada para peternak sehingga meningkatkan konsumsi hewani masyarakat mengingat saat itu berada pada angka yang rendah yaitu 3,5 gram per kapita dan per hari.
Periode Pertumbuhan
Selanjutnya, periode pertumbuhan dimulai dari tahun 1971 hingga 1980. Kesuksesan dari program Bimas Ayam ini terjadi pada tahun 1978 di mana peternak ayam broiler menerima permintaan pasar yang meningkat dan cukup tinggi. Dengan adanya program ini pada periode tahun 1980-an, ayam potong broiler semakin komersial dan banyak beredar.
Pasca Periode Pertumbuhan Hingga Saat Ini
Sayangnya, pada tahun 1998, krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia mulai mempengaruhi perkembangan dari permintaan pasar akan ayam broiler. Hal itu mempengaruhi jumlah peternak ayam yang kian menurun hingga 50%.
Tahun berikutnya yaitu tahun 1999, peternakan ayam broiler menerima permintaan pasar yang kembali meningkat. Hingga saat ini, peternakan ayam broiler selalu berkembang apalagi dengan adanya sentra peternakan hampir di seluruh provinsi Indonesia.
Bila ditinjau kembali, ayam broiler memiliki daging yang berukuran lebih besar serta rasa yang lebih lezat dibandingkan ayam jenis lainnya. Tak sedikit peternak ayam broiler memiliki permintaan pasar yang cukup tinggi karena daya tarik ayam broiler itu sendiri bagi para masyarakat.
Permintaan Pasar
Permintaan pasar yang cukup tinggi membuat ayam broiler sangat populer. Populasi ayam broiler di Indonesia meningkat sekitar 4% dari tahun 2016 ke 2017, yaitu dari 1.632.567.839 menjadi 1.698.368.741 ekor berdasarkan Badan Pusat Statistik. Faktor utama peningkatan tersebut adalah meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan, pendidikan masyarakat serta harga beli yang terjangkau dan mudah didapatkan.
Jadi, ayam potong broiler mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1967 melalui program Bimas Ayam. Ayam broiler juga mulai populer pada tahun 1980-an meskipun tahun 1998 mengalami krisis dan penurunan permintaan. Kini, permintaan pasar akan ayam potong broiler semakin meningkat dan populer di kalangan masyarakat.
Mengapa Budidaya Ayam Potong Broiler Menguntungkan?
Produksi yang Relatif Cepat
Seperti yang sudah disinggung di awal artikel ini bahwa ayam potong broiler memiliki siklus produksi yang relatif cepat yaitu sekitar 4-6 minggu. Waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan ayam potong broiler ini tentu cukup singkat, terlebih lagi dalam kurun waktu tersebut dapat menghasilkan ayam berbobot sekitar 1,5 kilogram per ekornya.
Permintaan Pasar yang Stabil dan Meningkat
Perkembangan atas permintaan ayam potong broiler yang cukup besar membuat para peternak perlu memproduksi banyaknya ayam sesuai dengan permintaan pasar. Tak dipungkiri dengan waktu produksi yang cukup singkat itu mengimbangi akan kebutuhan daging yang juga harus dipenuhi dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Ayam Broiler Dinilai Ekonomis
Selain siklus produktivitasnya yang relatif cepat dan singkat, ayam potong broiler juga dinilai ekonomis. Daging ayam ini dijual dengan harga terjangkau sehingga masyarakat dapat membelinya tanpa merogoh banyak pendapatannya. Dengan bobot badan yang tinggi serta daging berserat lunak tampaknya ayam broiler sangat diminati oleh konsumen.
Peternakan ayam potong broiler berkembang karena didukung oleh kuatnya industri hilir seperti pembibitan yang memproduksi berbagai jenis galur atau strain. Galur adalah generasi keturunan hasil dari perkawinan sekerabat dalam berbagai tingkat.
Uniknya lagi, ayam ras pedaging yang masih berusia muda sudah siap dipotong dengan konversi pakan kecil. Meskipun usianya masih muda, daging yang dihasilkan tetap berserat lunak seperti ayam broiler lainnya.
Apa Saja Persiapan Sebelum Memulai Beternak Ayam Potong Broiler?
Menentukan Skala Usaha
Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai beternak adalah memahami apa itu beternak dengan baik. Peternakan sendiri dalam skala usaha dan tingkat pendapatannya terbagi menjadi empat macam kelompok, yaitu:
Peternakan sebagai usaha sambilan
Sebagai usaha sambilan, peternak mengusahakan produksi ayam hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau subsisten dengan tingkat pendapatannya di bawah 30%.
Peternakan sebagai cabang usaha
Cabang usaha memiliki tingkat pendapatan yang jauh lebih besar dari usaha sambilan. Produksi ayam yang dibutuhkan berkisar pada 30 hingga 70% tingkat pendapatan usahanya.
Peternakan sebagai usaha pokok
Disebut sebagai usaha pokok artinya peternak membudidayakan peternakan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar akan hewan ternak yang berkisar 70 hingga 100% tingkat pendapatannya.
Peternakan sebagai industri dengan mengusahakan ternak secara khusus (specialized farming)
Tingkat pendapatan usaha peternakan ini berkisar sampai 100% seperti usaha peternakan komersial umumnya, perbedaannya terletak dari modalnya yang cukup besar dan teknologi yang digunakan dalam beternak jauh lebih modern.
Hal di atas adalah memahami skala usaha peternakan yang diinginkan, selanjutnya perlu diperhatikan ada hal lain yang cukup penting diperhatikan dalam beternak secara rutin dan teliti yaitu pakan dan air, obat, vitamin, sanitasi, vaksin, hingga perkandangan. Berikut adalah langkah persiapan yang perlu diperhatikan.
Persiapan Kandang Ayam
Sebuah kandang merupakan modal awal yang harus dimiliki secara mutlak sebelum memulai beternak ayam. Biasanya, satu kandang bisa digunakan untuk beberapa tahun ke depan. Jika menghiraukan hal ini bisa berakhir rugi.
Lingkungan
Dalam membuat lingkungan ternak ayam yang nyaman, kandang harus memperhatikan segi keamanannya. Hama yang dapat menyerang hewan ternak seperti musang dan tikus seringkali masuk ke dalam kandang yang keamanannya kurang terjaga.
Selain segi keamanannya, dalam membuat kandang perlu diperhatikan juga kenyamanannya bagi hewan ternak itu sendiri. Kandang yang baik memelihara kehangatan yang ada di dalam ruang sehingga ayam tidak mati kedinginan.
Tinggi dan Lokasi
Tinggi sebuah kandang juga perlu diperhatikan agar siklus udara yang didapatkan cukup. Minimal ketinggian kandang adalah 2 meter dari permukaan tanah guna menghindari zat amonia terhirup oleh ayam.
Lokasi kandang sendiri harus berada di tempat yang lebih tinggi dari lingkungan atau daerah sekitarnya. Mengapa demikian? Karena kandang ayam yang baik harus terhindar dari genangan air hujan maupun banjir yang bisa mempengaruhi vitalitas ayam broiler.
Arah Bangunan
Arah bangunan kandang yang baik adalah bagian lebarnya harus membujur ke arah barat dan timur sehingga kandang berada di sebelah barat dan timur dengan tujuan agar mendapat sinar matahari yang cukup.
Kandang yang baik juga merupakan tempat yang teduh namun tidak dinaungi oleh pohon dan tidak melawan arah mata angin kencang. Lokasi kandang yang baik juga tidak boleh terlalu dekat dengan pemilik atau idealnya jarak kandang dan rumah sekitar ± 10 m.
Peternakan yang baik juga tidak berdekatan dengan pemukiman. Masyarakat mungkin akan terkena infeksi atau penyebaran polusi udara dari bebauan kotoran ternak. Baiknya lokasi kandang harus jauh dari pemukiman penduduk.
Persiapan Pakan, Air, Obat dan Vitamin
Pakan dan air merupakan salah satu hal penting yang selalu dibutuhkan oleh hewan ternak. Dalam hal ini, ayam perlu diberikan konsumsi sesuai dengan kebutuhan. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan umur ayam dan selalu tersedia agar mudah dimakan.
Ketersediaan akan obat-obatan dan vitamin mempengaruhi Feed Conversion Ratio (FCR) dari hasil produksi ternak itu sendiri. Ayam ternak harus selalu diperhatikan kesehatannya agar FCR lebih rendah.
Persiapan Peralatan
Peralatan yang dimaksud dalam persiapan beternak ayam adalah alat yang dianggap penting digunakan. Alat tersebut adalah tempat minum, tempat makan, alas lantai yang beralaskan sekam padi hingga alat untuk membersihkan kandang.
Persiapan Memilih DOC atau Anak Ayam Broiler
DOC merupakan singkatan dari Day Old Chicken yang menjadi kunci kesuksesan para peternak ayam. DOC merupakan anak ayam guna menjadi bibit dalam peternakan. Dengan memilih bibit unggul tentunya pakan dan waktu panen akan menjadi efisien.
Dalam pemilihan bibit, peternak perlu menelitinya dengan baik. Hal yang tidak mengenakkan apabila salah dalam memilih bibit ayam akan berpengaruh pada pakan yang digunakan lebih boros dan waktu panen yang relatif lama atau telat.
Memahami Cara Pemeliharaan Ayam Potong Broiler
Sebelum memulai peternakan selain memahami apa itu peternakan, cara memelihara hewan ternak dengan baik dan benar tentu sangat diperlukan. Pemeliharaan dalam beternak ayam mencakup menjaga kebersihan kandang, pemberian pakan hingga vitamin pada ayam.
Memahami Pentingnya Sanitasi dan Vaksinasi
Seperti yang sudah disebutkan pada poin kelima bahwa memelihara kebersihan kandang itu penting. Mengapa? Karena sanitasi juga berpengaruh pada kualitas dari hewan ternak itu sendiri. Jika, sanitasi kandang kurang baik maka ayam bisa saja terpapar bakteri atau virus yang dihasilkan kandang itu sendiri.
Vaksin atau vaksinasi memiliki pengaruh yang cukup kuat bagi ayam broiler. Vaksinasi ini diperlukan sebagai upaya agar ayam tidak terkena penyakit dan menguatkan sistem kekebalan tubuh ayam itu sendiri. Sanitasi dan vaksinasi berpengaruh untuk mencegah infeksi maupun penyakit pada ayam.
Penentuan Rencana Panen Ayam Potong Broiler
Sesuai tujuannya, peternak akan menjual ayam yang diternakan mengikuti permintaan pasar. Sehingga dalam memastikan produksi ayam sesuai dengan kurun waktu yang dibutuhkan, peternak perlu menentukan atau merencanakan waktu panen.
Jika, waktu panen lebih dari yang diharapkan makan peternak akan menambah biaya pakan. Menambah biaya pakan di luar biaya yang direncanakan hanya akan menimbulkan atau menambah kerugian bagi para peternak.
Itu dia persiapan-persiapan utama yang perlu dilakukan sebelum memulai beternak ayam broiler. Meski ayam potong broiler memiliki keuntungan yang cukup menjanjikan, dalam budidayanya peternak tetap perlu ekstra hati-hati dan cermat.
Bagaimana Cara Membuat Kandang?

Kenali Model Kandang yang Dibutuhkan Ayam Potong Broiler
Tahukah bahwa kandang sendiri terdiri dari berbagai bentuk? Kandang ayam terdiri dari tiga jenis atau tiga tipe bentuk yaitu tipe panggung tanpa alas, tipe panggung dengan alas, dan tipe litter.
Tipe panggung tanpa alas tidak memiliki alas di bawahnya sehingga kotoran ayam langsung jatuh ke tanah. Tipe panggung tanpa alas dapat disebut tipe dengan biaya cukup terjangkau. Tipe panggung dengan alas biasanya terdapat litter atau alas ternak yang tidak setebal tipe litter.
Tipe litter ini memiliki alas ternak yang cukup banyak daripada tipe panggung dengan alas. Tipe ini lebih banyak dipakai peternak karena lebih mudah dibuat dan juga lebih murah. Tipe ini membuat kotoran ayam tidak langsung jatuh ke tanah dan lebih higienis.
Pemilihan model atau tipe kandang itu sendiri biasanya disesuaikan dengan umur ayam. Ketika ayam masih berumur 2 minggu atau 1 bulan, biasanya kandang yang dibutuhkan adalah kandang indukan. Ayam remaja atau sekitar 1-3 bulan menggunakan kandang indukan yang dibesarkan untuk ayam dewasa.
Pemilihan Bahan Untuk Kandang Ayam Broiler
Bahan untuk pembuatan kandang sendiri tidak ada contoh idealnya karena disesuaikan dengan kemampuan modal. Meskipun begitu, bahan sebaiknya berasal dari bahan yang murah namun kuat dan mudah diperoleh seperti atap dari daun rumbia, bangunan dari bambu, kayu gelam dan rempesan.
Dinding kandang juga perlu diperhatikan karena dinding adalah bagian tepi dan batas dari kandang. Fungsi dinding sendiri adalah pengaman dan mengurung ayam yang berada di dalamnya. Umumnya, dinding kandang di Indonesia bersifat terbuka atau semi terbuka.
Mengapa jenisnya hanya terbuka dan semi terbuka? Hal tersebut mengingat dari perolehan cahaya dan lintasan udara yang dibutuhkan untuk ayam potong broiler. Sebaiknya kandang harus memperoleh cahaya yang cukup dan udara yang segar.
Meskipun dinding berperan untuk menjaga udara, kandang tetap harus punya ventilasi. Ventilasi ini berguna untuk aktivitas oksigen dan karbondioksida dari pernapasan ayam. Ventilasi yang baik akan mempermudah udara kotor untuk keluar dan mempermudah udara segar masuk ke dalam kandang.
Pada awal pemeliharaan, kandang ayam perlu ditutupi plastik guna untuk menjaga kehangatan. Periode starter masih memerlukan kehangatan indukan. Energi yang diperoleh periode starter sebagian besar dari pakan sehingga mereka tidak perlu memproduksi kehangatan dari hasil konsumsinya.
Perhatikan Soal Kehangatan dan Alas Kandang
Berbicara tentang suhu dan sebagainya, sekarang kita akan membahas alas kandang. Alas kandang dikenal dengan istilah litter. Jadi, liter ini merupakan alas yang berada di dalam kandang agar ayam tidak langsung membuang kotorannya ke tanah dan juga menjaga kehangatan ayam.
Bahan litter biasanya terdiri dari sekam padi, serbuk gergaji, sedikit pasir, dan kapur pertanian. Ketebalan litter sendiri disesuaikan dengan umur ayam yaitu 3-10 cm. Ayam yang berumur 2 minggu pertama diberikan itter sekitar 3 cm dan minggu selanjutnya ketebalan litter bertambah yaitu sekitar 5-10 cm.
Dalam perkandangan juga ada istilah Indukan atau brooder. Indukan adalah kandang khusu anak sampai umur 2 minggu dengan alat pemanas di tengah. Alat pemanas ini berfungsi seperti induk ayam yang menghangatkan ayamnya ketika baru menetas.
Untuk mengetahui suhu indukan secara tepat diperlukan termometer yang dipasang langsung dalam idnukan. Meskipun begitu, peternak tetap perlu mengawasi ayam agar mengetahui keadaan panasnya cukup dari tingkahnya.
Jika suhu indukan terlalu dingin biasanya ayam akan berkumpul dan berjejal mendekati sumber pemanas. Jika terlalu panas semuanya akan menjauhi sumber pemanas dan mendekati bagian tepi kandang. Jika suhu memadai atau baik, maka ayam akan tersebar merata dan aktif mencari makan.
Bagaimana Cara Memilih DOC (Day Old Chicken)?

Figure 3. Broiler Chicken DOC
Sebagai salah satu langkah persiapan, peternak perlu memilih DOC atau bibit anak ayam broiler yang berkualitas. Mengapa demikian? Karena faktor utama agar sebuah peternakan berhasil adalah penentuan yang tepat dalam pemilihan bibitnya itu sendiri.
Pada umumnya, bibit ayam yang benar-benar bagus teruji unggul, tidak ada kecacatan karena berasal dari indukan yang cukup berkualitas. Secara fisik, anak ayam yang baik terlihat dari bulunya yang bagus dan aktif bergerak sebagai ciri bahwa ayam tersebut sehat.
Berat Badan
Berat rata-rata anak ayam yang berkualitas berada pada kisaran 35 hingga 40 gram. Berat badan tersebut merupakan berat badan normal dari anak ayam. Sebelum membeli, pastikan sudah menimbangnya terlebih dahulu kepada penjual DOC.
Tidak Ada Cacat
Warna bulunya yang bagus yaitu terlihat lebih cerah dengan warna putih kekuningan. Kaki dan paruhnya juga akan berwarna kuning cerah sebagai tanda bahwa anak ayam tersebut sehat. Anak ayam yang baik tidak akan memiliki kecacatan.
Selain tubuhnya, bagian matanya juga penting untuk dicermati. Mata anak ayam yang berkualitas akan cerah dan jernih tidak buram dan mengeluarkan air mata terus menerus. Biasanya yang mengeluarkan air mata itu merupakan anak ayam yang sudah terinfeksi.
Penjual DOC entah perusahaan peternakan maupun toko dan agen biasanya menjual DOC dengan sistem box. Perlu dipastikan setiap box-nya agar bisa dipastikan DOC yang dibeli adalah DOC yang berkualitas. Cek kondisi kesehatan anak ayam sangat penting agar tidak menular pada DOC yang lainnya.
Fisik Ayam Broiler Yang Sehat
Biasanya suara dari anak ayam yang berkualitas terdengar lebih nyaring. Badannya mampu bergerak gesit, lincah, dan tidak terkulai lemas. Jika terdapat cacat bawaan, ayam tersebut akan menghasilkan produk daging yang tidak berkualitas.
Pastikan sayapnya simetris dan tidak menjuntai kebawah. Jika sayapnya tidak simetris, itu bisa menjadi pertanda cacat bawaan. Badan yang kokoh, kaki yang mampu menopang tubuh, berjalan tidak pincang juga menjadi faktor penentu apakah anak ayam tersebut sehat atau tidak.
Beli Dari Pembibitan Terpercaya
Untuk mendapatkan bibit yang terpercaya, peternak perlu memilihnya dari perusahaan pembibitan yang cukup terkenal dengan reputasi yang cukup baik. Disarankan bagi para peternak untuk bergabung dengan komunitas peternak agar mendapat informasi yang baik mengenai pemilihan DOC.
Biasanya ada toko atau agen penjual bibit ayam dengan menawarkan grade DOC ayam broiler yang dijualnya. Meski terlihat menjanjikan, peternak perlu tetap memperhatikan ciri bibit yang berkualitas yang sudah disebutkan sebelumnya. Dengan memilih bibit yang baik, peternak sudah separuh berhasil menjalankan peternakannya.
Berapa Harga Bibit Ayam Potong Broiler ?
Sebelum membahas harga bibit ayam ada dua jenis bibit ayam yang biasa dijual. Kedua jenis DOC tersebut adalah ayam broiler super dan polos. Dikatakan super adalah jenis DOC yang sudah divaksinasi pada saat ayam tersebut baru menetas, biasanya diberikan vaksin ND-KILL. DOC broiler polos adalah bibit ayam yang belum diberi vaksin.
DOC ayam potong broiler super juga memiliki kualitas yang sangat baik seperti bibit ayam berkualitas yaitu berbobot 35-40 gram, bulunya berwarna putih kekuningan yang cerah mengkilap, kaki dan paruh yang berwarna kuning cerah, tidak ada cacat genetik, suara nyaring serta bergerak gesit dan lincah.
DOC ayam potong broiler biasa memiliki kualitas yang lebih rendah dari DOC super. Kondisi tubuhnya biasanya normal dan lengkap namun kakinya berwarna pucat. Bulu tidak tumbuh dengan sempurna dan warnanya tidak merata. Sifatnya cocok-cocokan dengan iklim tempatnya berada.
Jika dilihat dari jenisnya, DOC yang sudah vaksinasi atau grade super ini lebih diminati karena sudah terjamin bertahan dari serangan penyakit. Meski demikian, bibit yang bagus memiliki harga yang bagus juga. Harga keduanya masih relatif terjangkau.
Untuk harga bibit anak ayam polos biasa berada pada range 7.000 hingga 15.400 rupiah per ekor. Berbeda dengan polos, DOC super ini memiliki harga yang lebih besar yaitu pada range 9.500 hingga 18.000 rupiah per ekor. Harga tersebut disesuaikan dengan daerah masing-masing.
Bagaimana Cara Memilih Jenis Tempat Makan Ayam Potong Broiler?
Ditujukan untuk menghasilkan daging yang baik, ayam potong broiler perlu dipenuhi kebutuhan gizinya. Gizi yang sering diperlukan adalah protein, karbohidrat, mineral, lemak, air, vitamin hingga feed-supplement. Kualitasnya menentukan pembentukan kualitas daging ayam.
Pakan yang diberikan perlu diperhatikan kualitasnya. Pada umumnya, peternak membuat ransum yang berasal dari jagung, tepung ikan, tepung lamtoro, tepung susu krim, bekatul, tepung tulang, tepung daging, bungkil kacang kedelai hingga grip. Rasum ini menambah bobot badan ayam.
Meski begitu rasum yang berkualitas tidak disimpan terlalu lama karena kualitas gizinya akan mengalami kerusakan akibat oksidasi. Bentuk dari rasum ini biasanya berbentuk butiran yang berpecah belah seperti crumble, pelet, hingga tepung halus.
Bila dilihat dari bentuk pakannya, tempat makan yang diperlukan harus mampu menampung pakan tersebut agar tidak berceceran sehingga kandang menjadi kotor. Pakan ayam harus ditaruh di tempat khusus yang termasuk dalam peralatan peternakan.
Jenis tempat makan ayam sendiri terdiri dari dua macam yaitu tipe manual dan otomatis. TIpe manual diisi sendiri oleh peternak dan selalu dipantau pemberiannya baik dalam skala besar maupun kecil. Tipe otomatis memungkinkan tempat tersebut diisi sesuai dengan waktu yang ditentukan dan lebih efisien untuk peternakan ayam yang besar.
Comments
Post a Comment